Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Warga Giripurno Permasalahkan Sumur Bor Yayasan Al-Hikmah, Diduga Sebabkan Debit Sumber Mata Air Berkurang

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Dede Nana

08 - Dec - 2025, 14:36

Placeholder
Warga Desa Giripurno Kota Batu memasang banner tuntutan penyelesaian masalah fasum dan sumur bor yayasan Al-Hikmah yang dianggap mempengaruhi berkurangnya debit sumber mata air yang digunakan masyarakat.(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Warga Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu mengaku resah dan mempermasalahkan keberadaan aktivitas sumur bor Yayasan Pendidikan Islam Al-Hikmah Batu. Sebab, sumur bor dianggap mempengaruhi berkurangnya debit pada dua sumber mata air yang biasa dipakai warga.

Puluhan warga telah melakukan beberapa kali pertemuan mediasi. Termasuk hearing di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kora Batu. Terbaru, hearing di DPRD mempertemukan warga dengan perwakilan yayasan Al-Hikmah Batu, Senin (8/12/2025).

.

Warga bahkan menuntut sumur bor Al-Hikmah ditutup agar mengembalikan kondisi debit air di Dusun Sabrang Bendo. Alasannya, keberadaan sumur dianggap melanggar aturan karena terlalu dekat dengan sumber air. Warga juga menuntut agar akses ke salah satu sumber mata air yakni Sumber Samin dibuka untuk mempermudah warga.

Baca Juga : Jepang Tolak Pemakaman Muslim, Komentar Politisi Picu Amarah Publik 

 

Kepala Desa Giripurno, Suntoro menyampaikan, mediasi yang difasilitasi dewan sudah yang kedua kalinya. Pertemuan kedua belah pihak sebelumnya sudah dilakukan pada 1 Desember lalu dengan pembahasan yang sama. Sayangnya, saat itu pihak Yayasan Al Hikmah mangkir dari undangan mediasi.

Akhirnya pertemuan kedua ini bertujuan untuk memberikan pandangan satu sama lain terkait solusi mengatasi terancamnya sumber mata air di wilayah Giripurno. Sayangnya, pertemuan itu berakhir memanas dan tidak membuahkan hasil. 

"Yang diminta warga ada dua yang penting, yakni terkait dengan keberlangsungan sumber mata air dan fasilitas umum (fasum) menuju ke sumber tersebut. Warga ingin sumber bisa dimanfaatkan seperti sedia kala," terang Suntoro saat ditemui JatimTIMES, Senin siang.

Ia menyebut, warga di Sabrang Bendo telah meraskaan kondisi debit air di Sumber Samin dan Sumber Demun telah mengalami penurunan cukup signifikan sejak sekitar enam bulan terakhir. Segala upaya pengembalian sudah dilakukan, termasuk membongkar kolam penampung sumber agar bisa langsung mengalir ke masyarakat. Akan tetapi belum berhasil.

Salah satu dugaan terkuatnya mengarah pada aktivitas sumur bor yang dilakukan Yayasan Al Hikmah. Di mana, sejumlah sumbur bor milik Al-Hikmah berlokasi di sana disebut terlalu dekat dengan sumber mata air. Warga menyebut, lokasinya kurang dari radius 200 meter dari sumber mata air. Sehingga warga menduga hal tersebut menyebabkan debit air sumber mengecil.

Bahkan menurut sepengetahuannya, sumur yang mengantongi izin itu hanya satu saja. Pihaknya menginginkan aktivitas sumur bor itu dihentikan agar kondisi penurunan debit tidak semakin parah.

"Termasuk membuka kembali akses warga ke area dalam sumber," katanya.

Baca Juga : Tebing Setinggi 6 Meter Longsor Timbun Jalan di Poncokusumo 

 

Ia menilai, sumur bor di sana sudah jelas menyalahi aturan. Karena berkaitan dengan pelanggaran kebijakan perlindungan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan LPI Al Hikmah Surabaya Mohammad Zahri mengungkapkan, pembangunan sumur bor sebelumnya sudah dibahas dalam berjanjian Al Hikmah, pemilik lahan dan kepala desa yang lama. Dirinya mengaku membeli objek tanah tersebug secara legal dan bersertifikat.

"Namun, saat pembelian tidak ada keterangan keberadaan sumber mata air di sana," paparnya.

Keberadaan Sumber Samin berada di wilayah sertifikat tanah milik yayasan. Zahri mengklaim bahwa penggunaan air tidak digunakan untuk menunjang keperluan air di sana. Sebab, sepenuhnya sumber dialirkan ke warga untuk kebutuhan irigasi dan air minum.

Dirinya meminta kepada warga untuk menyertakan bukti akurat berupa kajian mengenai penyebab menurunnya debit mata air itu. Hal itu berfungsi sebagai penunjang solusi lanjutan atas polemik tersebut. 

"Kami masih wait and see untuk kelanjutannya. Kami minta untuk melibatkan otoritas pemda agar tidak ada saling klaim," tambahnya. 


Topik

Peristiwa sumur bor kota batu yayasan pendidikan islam al hikam



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ponorogo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Dede Nana

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa