JATIMTIMES - Kabar duka, mantan wakil ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Imam Kambali SE berpulang pada, Minggu (7/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Sebelum mengembuskan nafas terakhir, 10 hari Kambali dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Tulungagung.
Kemudian setelah diizinkan pulang dua hari, Kambali kembali masuk ke RSUD Dr Iskak Tulungagung untuk kembali mendapatkan perawatan pada Jumat (5/12/2025).
Baca Juga : Hidupkan Semangat Hakordia Muda Mudi Fest, Roy Jeconiah: Blitar SAE, Wali Kotane Keren!
Agus Prayitno, kolega dekat Kambali menceritakan bahwa pada malam Jumat ia masih sempat ngobrol hingga tengah malam.
"Beliau mengeluh sakit kolesterol dan asam urat. Namun saat itu bengkak pada lengannya sudah tidak ada. Ia sambat sakitnya di pinggang," kata Agus saat Takziyah dirumah duka di Sobontoro atau belakang RSUD dr Iskak.
Sejumlah kolega Kambali dari partai Hanura dan juga beberapa anggota DPRD Kabubaten Tulungagung dari partai lain nyampah juga Takziyah.
Tampak juga para kepala desa baik yang masih aktif atau purna dan sejumlah aktivis lintas profesi.
Semasa hidupnya, Kambali yang awalnya seorang guru yang mengajar di wilayah pinggiran Tulungagung Selatan memilih keluar dan menjadi penyalur tenaga kerja Indonesia (PJTKI).
Sukses di bisnis ini, ia tertarik terjun ke dunia politik dan bergabung dengan partai Merdeka.
Imam Kambali menjadi satu-satunya calon legislatif terpilih dari partai ini. Tiga tahun menjadi anggota DPRD di partai Merdeka ia berebut ketua DPC Partai Demokrat yang saat itu melawan Trimo.
Baca Juga : Kiai Sepuh Nahdlatul Ulama dan Gus Yahya Gelar Pertemuan di Jombang, Ini Hasilnya
Nasib kurang beruntung, Kambali kalah satu suara dalam kontestasi ini.
Tak patah arang, ia kemudian bergabung dengan partai Hanura dan saat menjadi ketua partai ia menduduki jabatan sebagai wakil ketua DPRD lantaran kursi yang peroleh cukup signifikan.
Namun, pada pemilu berikutnya perolehan kursi partai Hanura terus menurun dan terakhir Imam Kambali terjerat kasus korupsi suap ketok palu APBD tahun 2014-2018 dan ditahan oleh KPK pada Agustus 2022, bersama dua wakil ketua DPRD lainnya (Agus Budiarto dan Adib Makarim) karena menerima uang dari mantan Bupati Syahri Mulyo untuk memperlancar pengesahan APBD.
Semasa hidupnya juga Imam Kambali dikenal karena kepiawaiannya berpolitik baik di Pilkada hingga Pilkades. Paska menjalani masa hukuman, ia kurang aktif di politik karena masalah kesehatan.
Selamat jalan maestro politik Tulungagung, demikian banyak ditulis di story WA saat mendengar kabar duka atas berpulangnya Makde Imam Kambali.
