JATIMTIMES - Suasana Lantai 7 Malang Creative Center mendadak penuh energi pada Minggu (7/12/2025). Para pengurus cabang olahraga (cabor) se-Kota Malang berkumpul dalam Rapat Kerja (Raker) KONI 2025, membawa satu tekad: menjaga bahkan mengangkat lebih tinggi prestasi olahraga Kota Malang di tahun-tahun mendatang.
Dengan tema “Sinergi dan Inovasi, Menuju Prestasi Olahraga Kota Malang yang Unggul dan Berkelanjutan” serta tagline “Satu Hati Mengukir Prestasi, Prestasi Tiada Henti,” raker ini dikemas sebagai momentum penyusunan strategi besar setelah Kota Malang sukses mengunci peringkat kedua Porprov IX 2025.
Baca Juga : Pendapatan Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Kota Batu Masih Bocor, Hingga Akhir Tahun Baru Rp 1,5 Miliar
Ketua KONI Jawa Timur, Muhammad Nabil, yang hadir langsung, menyebut capaian runner up tersebut bukan akhir, melainkan pondasi untuk lompatan lebih besar.
“Porprov ke-10 di Surabaya nanti minimal harus mempertahankan posisi kedua,” tegas Nabil, membuka arah pembicaraan.
Namun target prestasi tak berhenti di event daerah. Nabil menekankan pentingnya Kota Malang melahirkan atlet kelas dunia, terutama dari nomor-nomor individual. Menurutnya, modal talenta di Kota Malang sebenarnya sangat besar tinggal dikelola lebih serius dan progresif.
“Harus ada Arek Malang yang berprestasi di level internasional. Caranya ya ikutkan atlet di event internasional. Jangan berhenti besar di sini saja. Pacitan bisa, Surabaya bisa, NTB bisa, Kota Malang mestinya juga bisa,” beber Nabil.
Ia juga menyoroti perlunya memperkuat organisasi cabor serta membentuk cabor-cabor yang masih belum ada padahal sudah eksis di tingkat Jawa Timur. Menurutnya, semakin lengkap ekosistem cabor, semakin besar peluang panen medali.
Tak lupa, Nabil memberikan pujian khusus kepada Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, atas perhatian yang dianggapnya luar biasa pada dunia olahraga.
“Kolaborasi KONI, Pemkot Malang, dan DPRD itu kunci penting untuk mendongkrak prestasi,” ujarnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, hadir sekaligus menyampaikan dukungan penuh terhadap pembinaan atlet dan kualitas latihan. Ia menegaskan bahwa Raker ini menjadi momen evaluasi pasca-Porprov, terutama dalam menentukan arah pembinaan yang lebih matang.
“Soal anggaran KONI yang turun di 2026, bukan hanya KONI, hampir semua OPD juga mengalami penyesuaian. Tapi sebagai runner up, prestasi harus tetap terjaga. Saya yakin masing-masing cabor punya strategi untuk mempertahankan capaian ini,” kata Wahyu.
Baca Juga : IDAI Minta Tiap Keluarga Siapkan Tas Bencana, Berikut Ini Isinya
Menurutnya, prestasi tak selalu ditentukan oleh besaran anggaran, melainkan bagaimana program-program pembinaan dijalankan secara tepat sasaran.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Malang, Dr. R. Djoni Sudjatmoko, juga melontarkan target yang cukup berani. Pada Porprov Jatim X di Surabaya 2027, Kota Malang dipatok mampu meraih lebih dari 200 medali emas.
“Surabaya menargetkan 250 emas. Malang harus berani memasang target tinggi kalau ingin bersaing,” tegasnya.
Djoni meminta seluruh cabor bekerja lebih profesional, meninggalkan praktik subjektif yang kadang masih muncul dalam proses pembinaan.
“Tidak ada lagi istilah like and dislike kepada atlet. Buang jauh-jauh itu. Kita bicara prestasi, bukan emosi,” ucapnya dengan nada tegas.
Ia menambahkan bahwa dukungan Pemkot, cabor, hingga masyarakat sangat menentukan keberhasilan kontingen Malang dalam menghadapi Porprov 2027.
