Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Jelang Asesmen Madrasah, MTsN 2 Kota Malang Tingkatkan Kompetensi Guru lewat Workshop Literasi dan Numerasi

Penulis : Irsya Richa - Editor : Yunan Helmy

19 - Oct - 2025, 13:08

Placeholder
Para guru berfoto bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Achmad Shampton, pengawas madrasah Kementerian Agama Kota Malang Farid Wajdi Sjaifullah, dan Kepala MTsN 2 Kota Malang Mokhammad Amin Tohari di aula MTsN 2 Kota Malang. (Foto: MTsN 2 Kota Malang)

JATIMTIMES - Jelang asesmen madrasah, MTsN 2 Kota Malang menggelar workshop Penyusunan Soal Berbasis Literasi dan Numerasi di aula madrasah tersebut. Workshop ini digelar untuk meningkatkan kualitas asesmen madrasah sekaligus mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Cinta.

Workshop ini diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan (GTK) MTsN 2 Kota Malang. Kegiatan ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Achmad Shampton,  pengawas madrasah Kementerian Agama Kota Malang Farid Wajdi Sjaifullah, dan Kepala MTsN 2 Kota Malang Mokhammad Amin Tohari, serta jajaran pimpinan madrasah.

Baca Juga : Ukir Sejarah, Petrokimia Gresik Cetak Hattrick Juara Livoli 2025 usai Bungkam TNI AU Electric

Workshop ini menghadirkan Nuril Nuzulia MPd., dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, sebagai narasumber utama. Nuril Nuzulia mengangkat tema Penerapan Panca Cinta dan Pendekatan Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum Cinta.

Nuril Nuzulia mengatakan bahwa penerapan panca-cinta, yakni cinta kepada Allah, cinta ilmu, cinta sesama, cinta lingkungan, dan cinta tanah air, perlu diintegrasikan dalam kegiatan belajar sehari-hari agar siswa belajar dengan hati, bukan hanya dengan pikiran.

“Pentingnya pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam yang memberi ruang bagi siswa untuk memahami makna di balik setiap pengetahuan. Apa yang saya lihat, saya lupa. Apa yang saya dengar, saya lupa. Tetapi apa yang saya lihat, dengar, dan lakukan, saya tidak akan lupa,” ungkap Nuril.

Ungkapan tersebut menggambarkan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar agar pengetahuan tidak sekadar dihafalkan, tetapi dipahami dan dihidupi.

“Cinta adalah ruang di mana belajar menjadi bermakna dan membentuk karakter. Ketika guru mengajar dengan cinta, ilmu tidak hanya tersampaikan, tetapi juga tertanam dalam jiwa,” imbuh Nuril.

Selain itu, Nuril mengajak para guru untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teks reflektif, seperti melalui buku zigzag ‘Kenangan Indah di Pesantren’, untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan empati siswa terhadap nilai-nilai kehidupan.

Usai memberikan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik penyusunan soal berbasis literasi dan numerasi sesuai rumpun mata pelajaran. Para guru berlatih menyusun butir soal yang kontekstual, menantang, serta berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa.

Baca Juga : Transportasi Tertib, Warga Sehat: Kota Blitar Rayakan Harhubnas lewat CFD yang Guyub dan Produktif

Hasil dari kegiatan ini akan digunakan sebagai rancangan awal penyusunan bank soal asesmen madrasah yang sesuai dengan karakteristik peserta didik di MTsN 2 Kota Malang.

Kepala MTsN 2 Kota Malang Mokhammad Amin Tohari menegaskan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun soal yang berorientasi pada pemahaman dan kemampuan berpikir kritis.

“Melalui workshop ini, guru diharapkan mampu menyusun soal yang tidak hanya mengukur hafalan, tetapi juga menumbuhkan daya nalar, empati, dan semangat belajar siswa sesuai semangat Kurikulum Berbasis Cinta,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Achmad Shampton menekankan pentingnya literasi dan numerasi sebagai bagian dari pembelajaran bermakna. Penguatan literasi dan numerasi bukan sekadar agar siswa mampu membaca dan berhitung, tetapi agar mereka memahami makna, mampu menganalisis, serta mengambil keputusan dengan bijak.

“Madrasah harus melahirkan anak-anak yang benar-benar paham, bukan hanya tahu,” tegas Shampton.


Topik

Pendidikan MTsN 2 Kota Malang Kota Malahg workshop kompetensi guru



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ponorogo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Yunan Helmy

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan