JATIMTIMES - Distribusi paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 2 Dinoyo Kota Malang sempat terhenti. Hal tersebut setelah adanya temuan makanan yang berbau saat hendak dibagikan kepada siswa. Temuan itu terjadi pada pekan lalu dan langsung ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat langsung bergerak cepat. Bahkan ia juga segera memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) untuk melakukan pengecekan terhadap makanan tersebut.
Baca Juga : Wali Kota Blitar Rotasi 123 Pejabat: Bangun Sistem Pemerintahan Auto Pilot, ASN Bekerja Lebih Lincah
“Memang saat itu ada pertanyaan, kira-kira guru dilibatkan atau tidak. Saat itu saya perintahkan bahwa silakan guru terlibat. Saya minta ada tester. Dan betul, setelah dilihat, memang ada bau. Itu jadi dasar guru-guru untuk mengembalikan,” terang Wahyu, Senin (13/10/2025).
Menurut Wahyu, hasil laboratorium terkait makanan berbau itu sudah ditunggu. Dan rencananya akan dijadikan dasar untuk menentukan langkah tegas.
“Kalau nggak salah hari ini keluar hasil lab-nya. Dari situ kita lihat ada pelanggaran di mana. Kita akan buat satu teguran dan laporkan ke pusat,” tegasnya.
Wahyu menambahkan, kejadian di Dinoyo ini menjadi evaluasi serius bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Malang. Tentu tujuannya agar lebih teliti dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP).
“Ini seperti saat kami di SPPG Buring. Sudah saya sampaikan ke semua koordinator dan satgas, SOP itu harus dilakukan secara detail dan teliti. Jangan sampai kejadian seperti di Tlogomas terulang,” ucapnya.
Seluruh kepala SPPG, lanjut Wahyu, juga telah dikumpulkan untuk mendapat penekanan soal kualitas makanan. Ia menegaskan, setiap tahapan produksi dan distribusi harus sesuai standar.
Terkait sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS), Wahyu mengakui belum semua SPPG di Kota Malang memilikinya. Meski begitu, proses pelatihan dan pendampingan terus berjalan.
“Hanya ada beberapa SPPG yang sudah mendapatkan, tapi tahapannya mereka sudah lakukan. Dinkes juga sudah kumpulkan semua SPPG untuk pelatihan. Untuk Dinoyo sendiri, SPPG-nya masih proses pelatihan,” jelasnya.
Baca Juga : BUMDes Cipta Sejahtera Yosowilangun Gresik Sabet Juara I Kategori Unik dan Inovatif
Pemkot Malang juga memberi ruang bagi sekolah untuk mengembalikan paket MBG yang dirasa mencurigakan atau tak layak konsumsi. Hal tersebut agar tidak ada dampak buruk yang terjadi pada siswa dan siswi
“Nanti akan kita buat aturan, kalau dikembalikan solusinya seperti apa. Tapi yang jelas, silakan dikembalikan. Jangan sampai sudah tahu ada temuan begini, terus dimakan,” tandas Wahyu.
Selain itu, dia tak segan untuk memberikan sanksi tegas bagi pihak yang melanggar SOP dalam pengadaan maupun distribusi MBG. Hal tersebut juga ia tegaskan kepada seluruh jajaran perangkat daerah.
“Saya minta Pak Sekda dan satgas tetap cermati SOP secara detail. Jangan sampai ada yang melanggar. Itu akan ada sanksi tegas,” ujarnya.
Wahyu menutup, Pemkot Malang berkomitmen memastikan setiap siswa penerima program MBG mendapatkan makanan yang aman, bergizi, dan layak konsumsi. Ia juga berharap agar seluruh SPPG dapat memperhatikan hal tersebut.
“Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang. Semua SPPG harus benar-benar disiplin jalankan SOP,” pungkasnya.
