Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Wali Kota Blitar Salurkan Rastrada Non Tunai Tahap III: 7.716 Keluarga Penerima Manfaat Terbantu

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

30 - Sep - 2025, 13:58

Placeholder
Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin menyerahkan kartu Rastrada Non Tunai secara simbolis kepada warga penerima manfaat di Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan, Selasa (30/9/2025). Program ini menegaskan kehadiran pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES)

JATIMTIMES – Suasana halaman kantor Kelurahan Rembang, Kecamatan Sananwetan, Selasa pagi (30/9/2025), terasa riuh sekaligus hangat. Ratusan warga penerima manfaat telah memadati lokasi sejak pukul 08.00 WIB. 

Mereka menanti kehadiran Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, yang akrab disapa Mas Ibin, untuk menerima penyaluran Rastrada Non Tunai Triwulan III Tahun 2025. Senyum lebar tampak merekah saat sang wali kota menyalami warga sambil menyerahkan kartu bantuan secara simbolis.

Baca Juga : Seratus Korban Santri Ambruknya Musala Al-Khoziny Teridentifikasi, Tiga Dinyatakan Wafat 

 

Program yang dikenal dengan nama Rastrada Non Tunai ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Blitar untuk mengurangi beban kebutuhan pokok warga kurang mampu. 

Berbeda dengan bantuan beras dalam bentuk fisik, mekanisme non tunai memungkinkan penerima manfaat membeli beras langsung di toko-toko mitra yang telah ditunjuk. Sistem ini dinilai lebih transparan, tepat sasaran, sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

Penyaluran tahap ketiga digelar secara serentak di tiga lokasi. Di Kecamatan Sananwetan, tepatnya di Kelurahan Rembang, bantuan disalurkan kepada 265 keluarga penerima manfaat (KPM). Selanjutnya, rombongan Wali Kota bergerak ke Kelurahan Blutar, Kecamatan Sukorejo, untuk menyerahkan bantuan kepada 350 KPM. Terakhir, di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, bantuan diberikan kepada 307 KPM. Setiap KPM menerima bantuan senilai Rp 390.000.

Dalam sambutannya, Mas Ibin menegaskan bahwa Rastrada Non Tunai bukan sekadar distribusi bantuan pangan, melainkan wujud perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan warganya. 

“Beras adalah makanan pokok bagi masyarakat. Ketika ada beras, timbul semangat dan ketenangan di dalam rumah tangga. Kami berharap bantuan ini bukan hanya meringankan beban keluarga, tapi juga menjadi stimulus untuk mengurangi stunting dan menekan angka kemiskinan,” ujarnya.

Laporan resmi Dinas Sosial mencatat bahwa pada tahap ketiga ini, total penerima manfaat mencapai 7.716 KPM, yang tersebar di tiga kecamatan dan melibatkan 106 toko/UMKM mitra. 

Rinciannya adalah sebagai berikut: Kecamatan Sukorejo sebanyak 2.790 KPM dengan 43 toko mitra, Kecamatan Sananwetan sebanyak 2.803 KPM dengan 38 toko mitra, serta Kecamatan Kepanjenkidul sebanyak 2.123 KPM dengan 25 toko mitra.

Kepala Dinas Sosial Kota Blitar, Sad Sasminarti, menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran berbasis kartu dan toko mitra ini sudah berjalan sejak awal tahun. 

“Ini sudah kali ketiga. Warga cukup membawa kartu untuk dipindai di toko-toko yang ditunjuk. Dengan cara ini, distribusi lebih cepat, aman, dan tepat sasaran,” ujarnya.

Selain memudahkan masyarakat, pola distribusi ini juga memberi ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk ikut merasakan dampak positif. Keberadaan 106 toko mitra menjadi bukti bahwa program sosial ini sekaligus menjadi program pemberdayaan ekonomi rakyat.

Mas Ibin

Dalam wawancara usai acara simbolis di Kelurahan Rembang, Mas Ibin mengungkapkan realitas yang lebih kompleks. Menurutnya, program bantuan ini berjalan di tengah dinamika fiskal daerah yang semakin menantang.

 “Kami sampaikan kepada masyarakat bahwa kebijakan pemerintah tidak selalu linier. Ada revisi dan penyesuaian mengikuti kebijakan pusat. Tahun 2026, transfer dari pusat ke Kota Blitar berkurang signifikan, lebih dari Rp100 miliar. Artinya, banyak program harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” katanya.

Meski begitu, ia memastikan bahwa pemerintah kota akan terus mencari solusi agar masyarakat tetap terlindungi. Salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini sudah terealisasi sekitar 30 persen. 

“Ada kabar baik. Program MBG sudah berjalan dan akan kami usahakan segera 100 persen. Jadi meskipun ada kabar kurang menyenangkan soal keterbatasan fiskal, tetap ada kabar bahagia bagi masyarakat,” lanjutnya.

Ketua DPRD Kota Blitar, dr. Syahrul Alim, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan program ini. Ia menjelaskan bahwa bantuan rastrada non tunai berbentuk saldo dalam rekening, tetapi hanya dapat digunakan untuk membeli beras di toko mitra. 

Baca Juga : Pemkab Situbondo Segera Salurkan BTT Ratusan Juta untuk Perbaikan Rumah Warga Rusak Akibat Gempa 

 

“Alhamdulillah masyarakat masih bisa menerima bantuan ini. Semoga tahun depan tetap bisa berjalan. Tapi kalau dana pusat berkurang, mungkin tidak bisa full seperti sebelumnya,” tuturnya. 

Menurutnya, komunikasi yang terbuka dengan masyarakat menjadi kunci agar kebijakan yang sulit sekalipun bisa diterima dengan lapang dada.

Dalam perspektif pembangunan, program Rastrada Non Tunai menjadi penopang penting bagi rumah tangga kurang mampu di Kota Blitar. Tidak hanya soal pemenuhan pangan, tetapi juga sebagai instrumen pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Mas Ibin menegaskan bahwa dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu memutus mata rantai kemiskinan. 

“Keluarga penerima harus punya cita-cita untuk suatu saat bisa lepas dari bantuan. Bantuan ini hanyalah jembatan agar mereka bisa bangkit. Yang kami inginkan adalah semangat untuk bekerja, berkreasi, dan pada akhirnya bisa mandiri,” katanya.

Program Rastrada Non Tunai juga menjadi bukti kolaborasi lintas pihak. Dari pemerintah daerah, DPRD, kecamatan, kelurahan, hingga UMKM mitra, semua terlibat aktif. Transparansi melalui sistem non tunai memastikan tidak ada kebocoran dalam distribusi.

Meski berjalan lancar, tantangan ke depan tetap besar. Penurunan transfer dana pusat membuat pemerintah daerah harus cermat mengelola anggaran. DPRD dan pemerintah kota sudah memberi sinyal bahwa ada kemungkinan pengalihan atau pengurangan program pada 2026.

Namun, komitmen untuk melindungi kelompok rentan tetap menjadi prioritas. Program seperti MBG dan Rastrada Non Tunai diyakini akan tetap dipertahankan, meski mungkin dalam skala berbeda.

Acara penyaluran Rastrada Non Tunai Tahap III ini menegaskan bahwa kebijakan publik tidak berhenti pada angka-angka. Di balik 7.716 KPM dan 106 toko mitra, terdapat cerita tentang dapur yang kembali mengepul, anak-anak yang bisa makan layak, dan orang tua yang bisa bernapas lega.

Pemerintah Kota Blitar berupaya menjaga keseimbangan antara keterbatasan fiskal dan kebutuhan masyarakat. Dalam setiap bantuan yang digulirkan, terkandung pesan bahwa negara hadir untuk rakyatnya.

Seperti yang dikatakan Mas Ibin menutup sambutannya: “Semua bantuan harus tepat sasaran agar benar-benar dirasakan manfaatnya. Semoga program ini bisa meringankan beban keluarga dan menjadi jalan keluar dari kemiskinan turun-temurun.”

Dengan wajah sumringah para warga penerima, pagi itu di Kelurahan Rembang, Blitar, tampak jelas: kehadiran negara bukan sekadar janji, melainkan nyata dalam genggaman kartu bantuan di tangan rakyat.

 


Topik

Pemerintahan wali kota blitar rastrada non tunai pemkot blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ponorogo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan