Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Face IT 2025: Filkom UB Dorong AI Hadir di Desa, Bergaung ke Dunia

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

27 - Oct - 2025, 15:23

Placeholder
Filkom UB gelar Face IT (Filkom Academic and Cultural Exchange in Information Technology) 2025 (foto: Anggara Sudiongko/MalangTimes)

JATIMTIMES - Dari Malang, gagasan tentang masa depan desa lahir dengan napas global. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) kembali menggelar Face IT (Filkom Academic and Cultural Exchange in Information Technology) 2025, program pertukaran akademik dan budaya yang kini memasuki tahun keduanya sejak pertama kali digelar pada 2024.

Bukan sekadar forum internasional, Face IT 2025 menjadi laboratorium kolaborasi global yang menautkan mahasiswa dari berbagai negara untuk menyelesaikan persoalan nyata di desa-desa Indonesia melalui kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun, Golkar Situbondo Gelar Jalan Sehat

Dekan Filkom UB, Tri Astoto Kurniawan, Ph.D., menjelaskan bahwa Face IT dirancang untuk memperluas mobilitas mahasiswa lintas negara sekaligus mengintegrasikan hasil kolaborasi dengan kegiatan akademik kampus. “Ini bukan sekadar jalan-jalan akademik. Kami ingin kegiatan ini diakui dalam kurikulum. Mahasiswa asing yang datang ke UB belajar bersama mahasiswa kita, dan itu menjadi bagian dari proses pembelajaran,” ujarnya.

1

Kegiatan Face IT 2025 dimulai secara daring sejak 15 September sebelum seluruh peserta bertemu langsung di Malang. Tahun ini, program tersebut diikuti oleh 397 peserta dari 32 negara dan 75 kampus luar negeri di bawah tema “A+X: Artificial Intelligence and Its Cross-Disciplinary Impact”. Fokus utamanya jelas: AI bukan sekadar teknologi, melainkan alat untuk menjawab tantangan nyata di masyarakat.

Tri Astoto menuturkan, pengalaman tahun lalu bersama mahasiswa program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) membuka mata bahwa banyak permasalahan di desa yang bisa ditangani lewat pendekatan teknologi informasi, dari UMKM, sistem pemerintahan desa, hingga sektor pertanian. 

“Idealnya, kami ingin membawa mahasiswa asing langsung ke desa, berdialog dengan perangkat desa dan pelaku UMKM. Tapi karena waktu terbatas, masalah-masalah itu kami bawa ke kampus,” jelasnya.

Mahasiswa MMD kemudian berperan sebagai lesson officer, penghubung antara peserta Face IT dan realitas lapangan. Mereka membantu menjembatani konteks sosial, ekonomi, dan budaya desa yang akan diterjemahkan peserta menjadi solusi berbasis teknologi. 

Dari hasil eksplorasi itu, 20 isu prioritas desa diangkat dan dikembangkan menjadi 10 ide terbaik. Setiap ide akan dikompetisikan untuk mencari gagasan yang paling aplikatif dan berdampak. "Nantinya ada integrasi dan sustainability di desa," ungkapnya.

Kepala International Relations Office Filkom UB, Muhammad Ali Fauzi, Ph.D., menekankan bahwa Face IT 2025 tidak hanya berbicara soal teknologi, tetapi juga etika dan tanggung jawab manusia dalam penggunaannya. “AI bisa digunakan di mana saja, tapi harus tetap memperhatikan etikanya dan keamanannya. Bukan AI yang melawan manusia, melainkan bagaimana manusia membangun kebijakan yang membuat AI beretika dan aman,” tegasnya.

Baca Juga : 5 Jurus Jitu Kerjakan TKA 2025 Agar dapat Nilai Bagus, Nomor 3 Sering Dilupakan!

Ali menambahkan, tema besar Face IT tahun ini adalah AI untuk solusi lokal dengan visi global. Peserta diajak memikirkan bagaimana AI dapat membantu akses kesehatan di desa, meningkatkan literasi pemuda, hingga mendukung pertanian cerdas yang berkelanjutan. “Total ada lima tema utama dengan dua puluh ide yang kami olah. Sepuluh di antaranya masuk tahap final minggu ini,” jelasnya.

Harapan Filkom UB tidak berhenti pada kompetisi. Menurut Ali, proyek yang feasible akan difasilitasi ke tahap pengembangan berikutnya melalui riset bersama dan inkubasi kampus agar bisa diterapkan secara berkelanjutan di desa-desa mitra, termasuk di Kabupaten Kalimantan, lokasi kegiatan MMD sebelumnya. 

“Kami ingin ada keberlanjutan, bukan sekadar datang dan pergi. Setiap ide terbaik akan kami bantu untuk dikembangkan lebih jauh,” ujarnya.

Seluruh kegiatan Face IT 2025 diselenggarakan secara hybrid, daring untuk kolaborasi global, dan luring di Malang untuk simulasi penerapan teknologi pada konteks lokal. Di sinilah ide diuji, bukan di laboratorium, tapi di ruang nyata masyarakat.


Topik

Pendidikan Face IT 2025 Universitas Brawijaya Filkom UB AI Hadir di Desa AI



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ponorogo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan