Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Trans7 Ramai Diboikot Para Santri hingga Masyarakat Pesantren, Ada Apa?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

14 - Oct - 2025, 09:10

Placeholder
Video narasi yang diduga melecehkan kehidupan para pesantren. (Foto: X)

JATIMTIMES - Tagar #BoikotTrans7 ramai menjadi sorotan di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi lantaran program XPOSE yang tayang di Trans7 dianggap melecehkan kehidupan pondok pesantren.

Dalam salah satu episodenya, XPOSE mengusung judul, “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?

Baca Juga : Dugaan Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMPN 1 Boyolangu Tulungagung Dilarikan ke Puskesmas dan RS

Tak hanya judul, isi narasinya juga disebut menyinggung. Tayangan tersebut menyoroti kehidupan para kiai dengan narasi yang dinilai tak pantas, seperti dugaan soal menerima amplop. 

"Ternyata yang ngesot (santri) itulah yang kasih amplop netizen pun curiga nih bahwa bisa jadi inilah sebabnya sebagian Kiai makin kaya raya," ungkap narasi program tersebut dengan menampilkan video momen saat santri sungkem dengan Kiai Anwar Manshur Lirboyo. 

Tak hanya itu, program XPOSE Trans7 juga diduga membahas gaya hidup mewah para kiai, dengan menampilkan harga sarung termahal di salah satu marletplace. 

"Mau bilang mewah hingga harga miliaran, sarungnya aja pun merek termahal yang harganya berkisar antara 400 ribuan sampai 12 jutaan rupiah gitu deh," ungkap narasi XPOSE Trans7. 

Selain itu, program XPOSE juga membahas soal peruntukkan uang para kiai. "Dan saat ada hubungan keluarga nih, family (Kiai) kecipratan duitnya, padahal kan harusnya kalau kaya raya mah umatnya yang dikasih duit ya nggak sih?" kata narasi program XPOSE. 

"Tapi ya gimana ya dengan kasih amplop pada Kiai kan diharapkan bisa dapat berkah, kalau nggak ya ambil hikmahnya aja deh" tambah narasi program tersebut. 

Sontak narasi program XPOSE itu pun menuai beragam respons dari warganet. Tertutama dari para santri dan alumni pesantren, konten itu dianggap menyesatkan. Banyak yang menilai, tayangan tersebut memotret kehidupan pesantren secara sepihak tanpa konfirmasi atau keseimbangan informasi.

"media sekelas nasional lupa menjaga etika pemberitaan. Pesantren memang bukan institusi sempurna, tapi jangan dilecehkan dengan framing murahan… Kami, atas nama Alumni Lirboyo, dengan ini menyampaikan sikap terhadap tayangan acara Xpose Uncensored," tulis @SerambiLirboyo di X. 

Sejumlah netizen menilai episode itu telah melewati batas. Mereka menilai XPOSE gagal memahami konteks sosial pesantren yang sarat nilai religius dan kesederhanaan.

“Santri mana yang tidak sakit hati dengan narasi hoaks segede ini lewat TV nasional Trans7,” tulis salah satu akun di Facebook.

Sementara di Instagram, akun @SantriMelawan mengunggah potongan video dengan tulisan “BOIKOT!!! Trans7 yang telah menghina kiai dan santri.”

Baca Juga : Duel Truk Tebu di Talun, Jalur Blitar–Malang Lumpuh hingga Magrib

Unggahan itu kemudian dibanjiri ribuan komentar dan dibagikan ulang oleh banyak alumni pesantren. Tagar #BoikotTrans7 pun trending di berbagai platform media sosial.

Merespons situasi ini, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Kediri menyatakan akan melayangkan peringatan hukum kepada pihak program XPOSE.

Ketua LBH Ansor Kota Kediri, Bagus Wibowo, mengatakan tayangan itu tidak mencerminkan prinsip jurnalisme yang beretika. “Redaksi kata-kata dalam video itu sangat tidak beradab dan cenderung melecehkan ulama. Seharusnya sebelum menayangkan pemberitaan, tim redaksi melakukan konfirmasi kepada pihak yang ada di dalam video,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).

Bagus menilai pemberitaan semestinya berimbang agar publik tidak menerima informasi yang menyesatkan. “Jangan sampai terkesan seolah-olah kiai ingin dihargai atau ingin mendapatkan uang. Ini bentuk pemberitaan yang tidak proporsional,” tambahnya.

LBH Ansor juga berencana berkoordinasi dengan Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) untuk menentukan langkah hukum selanjutnya. Mereka bahkan akan sowan kepada KH Anwar Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, guna meminta arahan.

“Pada prinsipnya kami mendukung kebebasan pers, namun kebebasan itu tidak boleh kebablasan. Pemberitaan harus tetap berimbang dan beretika,” ujar Bagus.

Menurutnya, pesantren memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia, jauh sebelum kemerdekaan. “Ulama adalah bagian penting dari sejarah bangsa ini, tidak pantas dijadikan bahan olok-olok dalam tayangan televisi,” tutupnya.

Di sisi lain, akun resmi Trans7 di Instagram kini dipenuhi ribuan komentar warganet yang meminta klarifikasi. Banyak yang mendesak stasiun televisi itu untuk memberikan permintaan maaf terbuka.

Hingga berita ini ditulis, pihak Trans7 belum memberikan keterangan resmi terkait tayangan yang menuai polemik tersebut.


Topik

Peristiwa Trans7 Boikot pondok pesantren Santri Masyarakat Pesantren bikot trans7



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Ponorogo Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni