JATIMTIMES - Wali Kota Batu Nurochman berdialog langsung dengan siswa-siswi SMP Negeri 1 Batu, Senin (29/9/2025). Para siswa mendapat kesempatan menyampaikan aspirasinya berupa pendapat hingga keluhan dari program-program pemerintah yang berkaitan dengan pelajar.
Mulai dari kondisi lingkungan, jam belajar yang melelahkan hingga makan bergizi gratis (MBG) disampaikan langsung siswa kepada walikota dan jajarannya. Pemkot Batu dalam hal ini mensosialisasikan sejumlah kebijakan yang harus mendapat dukungan dari masyarakat. Di antaranya kebersihan lingkungan, KBM dan MBG.
Baca Juga : Buntut Temuan Makanan MBG Tak Layak, Wali Kota Batu Sidak Dapur SPPG
Para siswa menyampaikan beberapa hal secara langsung kepada wali kota dalam forum tersebut. Di antaranya mereka mengeluhkan terkait jam pembelajaran. Menurut para siswa, merek merasa cukup kelelahan dengan jam pembelajaran yang harus pulang menjelang sore hari.
Hal tersebut juga dikeluhkan karena banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang diberikan di banyak mata pelajaran. Sehingga para siswa merasa kekurangan waktu untuk aktivitas lain. Leboh banyak harus mengonsumsi materi dan soal hingga waktu sepulang sekolah.
"Jam belajarnya terlalu lama dan melelahkan. Karena selain lama juga banyak pekerjaan rumah yang setiap mata pelajaran ada," ungkap salah seorang siswi didampingi Kepala Dinas Pendidikan M. Chori.
Menurut dia, banyak yang sependapat jika jam bisa lebih efisien serta tidak membuat stres siswa. Keluhan tersebut diterima langsung Wali Kota, kepala dinas terkait, dan anggota DPRD yang ikut hadir.
"Soal MBG kalau bisa jamnya makan konsisten karena kadang mengganggu jam pembelajaran juga. Kalau makanan memang ada yang kadang tidak enak atau kurang matang," ungkap salah satu siswa lain.
Merespons hal tersebut, Nurochman mengapresiasi keberanian siswa dalam menyampaikan pendapatnya. Ia berharap apa-apa yang menjadi keresahan juga bisa dicarikan solusi.
"Bisa kita komunikasikan dengan sekolah seperti apa keresahannya sehingga bisa dipertimbangkan. Apakah itu karena ekstra kurikuler, bimbingan belajar, atau memang siswa lelah," ucap Nurochman.
Baca Juga : Kritik Tajam Belanja Daerah di R-APBD 2026, Fraksi PKB DPRD Jatim: Kontradiktif dengan RPJMD–RKPD
Mengenai masalah-masalah yang timbul di MBG, Wali Kota tak menampik. Pihaknya berupaya terus mengevaluasi program yang digagas oleh presiden tersebut. Nurochman mewakili pemerintah juga meminta maaf langsung kepada siswa dan berjanji akan melakukan perbaikan program MBG yang berjalan.
"Persoalan-persoalan terkait dengan makan bergizi gratis, kita ingin mendengar langsung dari anak-anak," ujar Nurochman.
Pria yang akrab disapa Cak Nur itu mengaku menanyakan ke siswa dan mendapatkan keluhan kondisi buah dan sayuran yang memang tidak segar. Ia menduga makanan panas tertutup turut berpengaruh. Ia meyakini sebelum-sebelumnya MBG yang disajikan masih baik, sehingga pihaknya mempertanyakan konsistensi pengolahan masakan secara serius yang dilakukan dapur SPPG.
"Maka itu berarti konsistensi di dalam proses pengolahan masakan yang memang perlu ada pengawasan. Ada kerjasama yang terintegrasi antara Satgas MBG yang sudah dibentuk pemerintah kota dengan BGN kepala dapur di masing-masing institusi," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan, salah satu SPPG dihentikan operasionalnya lantaran terjadi temuan makanan basi hingga siswa salah satu sekolah keracunan atau mengalami masalah pencernaan. Hal tersebut dialami belasan siswa di sekolah yang disasar MBG. Penghentian dilakukan sampai batas yang tidak ditentukan dan menunggu hasil evaluasi dan instruksi Badan Gizi Nasional (BGN).