JATIMTIMES - Kebakaran yang terjadi di ladang tebu pada lahan milik Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, viral di media sosial. Dilaporkan, ladang tebu seluas sekitar 3.000 meter persegi yang mengalami kebakaran tersebut berada bersebelahan dengan kawasan permukiman warga.
Berdasarkan dokumentasi yang dihimpun JatimTIMES, sejumlah personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang nampak kesulitan menjangkau titik api. Luasnya lahan yang terbakar juga membuat personel Damkar terpaksa menerobos lebatnya ladang tebu.
Baca Juga : Dua Begal Bawa Kabur Sepeda Motor Milik Perempuan di Kawasan Mayjen Sungkono, Korban Sempat Dibacok Celurit
Komandan Peleton (Danton) Seksi Penanggulangan Bidang Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang Syaiful Anwar mengatakan, peristiwa kebakaran yang kini viral tersebut terjadi pada Selasa (23/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Indikasi sumber api diduga karena api dari lahan sebelah yang merembet," terang Syaiful usai penanggulangan kebakaran berlangsung, Selasa (23/9/2025) malam.
Kronologi kebakaran bermula saat lahan di sebelah tanah bengkok tersebut membakar sisa daun tebu yang sudah dipanen. Setelah api menyala, ladang tersebut ditinggal tanpa adanya pengawasan.
Beberapa saat kemudian, api dari lahan sebelah tersebut merembet ke lahan milik desa tersebut. Sementara itu, peristiwa kebakaran pertama kali diketahui oleh seorang warga pemilik warung yang berlokasi di dekat area lahan tebu.
Saksi yang saat itu mengetahui api telah membesar kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Damkar Kabupaten Malang. "Dua unit PMK (Pemadam Kebakaran) kami kerahkan ke lokasi kejadian," ujar Syaiful.
Baca Juga : Terobos Lampu Merah, Truk Gila Hantam Pemotor hingga Tewas di Jantung Kota Blitar
Proses pemadaman kebakaran yang dilakukan Damkar Kabupaten Malang pada saat itu juga turut dibantu oleh sejumlah relawan. Selama berlangsungnya penanggulangan kebakaran, dua unit ambulans juga turut disiagakan ke lokasi kejadian.
"Tidak ada korban jiwa, sementara untuk perkiraan nilai kerugian masih dalam pendataan oleh pihak terkait," pungkas Syaiful.