Review Stranger Things Season 5 Vol. 2: Ceritanya Makin Ruwet, Tapi Tetap Bikin Nagih
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Dec - 2025, 01:27
JATIMTIMES - Stranger Things kembali dengan Season 5 Volume 2, bagian penutup sebelum episode final serial legendaris Netflix ini tayang. Setelah hampir satu dekade menemani penonton, banyak yang bertanya-tanya, apakah kisah Hawkins masih sanggup bertahan tanpa terasa melelahkan?
Jawabannya cukup mengejutkan.
Dilansir The Guardian, Jumat (26/12), Stranger Things Season 5 Vol. 2 tetap berhasil menghibur. Bahkan, serial ini tidak menjadi tontonan yang menyiksa justru terasa seperti sebuah keajaiban.
Baca Juga : Sepele tapi Bahaya, Cara Cek Kompor Gas sebelum Rumah Ditinggal Pergi Liburan
Volume terbaru ini jelas bukan tempat yang ramah bagi penonton baru. Stranger Things telah membangun mitologi yang sangat kompleks sejak musim pertamanya. Dunia Upside Down, eksperimen rahasia, hingga konflik lintas dimensi kini berkembang sedemikian ruwet, sehingga upaya menjelaskannya secara singkat nyaris mustahil.
Namun demikian, episode-episode terbaru setidaknya berusaha merangkum kembali apa yang sedang terjadi. Cerita dalam Vol. 2 terbagi ke dalam tiga unsur utama, yakni aksi, dialog, dan penjelasan.
Adegan aksi menjadi kekuatan utama serial ini. Intens, cepat, dan penuh ketegangan, aspek inilah yang membuat penonton tetap bertahan. Sebaliknya, dialog kerap terasa kurang efektif karena terlalu sering menghentikan laju cerita, padahal ancaman kiamat seharusnya membuat semua karakter bergerak cepat, bukan berhenti untuk saling mencurahkan perasaan.
Masalah terbesar Stranger Things Season 5 Vol. 2 adalah terlalu penjelasan. Serial ini awalnya dirancang sebagai kisah satu musim, namun kesuksesan besar memaksa kreatornya menambahkan lapisan cerita baru dari musim ke musim.
Akibatnya, hampir separuh durasi episode diisi dengan karakter yang saling mengingatkan apa sebenarnya yang sedang terjadi. Bahkan ada satu episode di mana alur cerita begitu membingungkan, hingga salah satu karakter harus menjelaskan situasi dengan sangat perlahan, lengkap dengan alat peraga, layaknya menjelaskan kepada anak-anak.
Dalam volume ini terungkap bahwa Upside Down adalah sebuah celah menuju dimensi yang jauh lebih berbahaya. Vecna, antagonis utama, berencana menghancurkan batas dimensi tersebut demi menguasai dunia.
Para tokoh utama kini tersebar di berbagai tempat, ada yang berada di dunia nyata, ada yang terjebak di Upside Down, ada pula yang tersangkut di dunia memori misterius. Bahkan, ada subplot absurd tentang dua karakter yang terkurung di ruangan yang perlahan terisi yoghurt.
Dengan begitu banyak alur berjalan bersamaan, keajaiban sesungguhnya adalah serial ini tetap terasa menghibur. Ketika semua elemen bergerak selaras, Stranger Things masih sangat bertenaga. Adegan aksinya ditata dengan apik, nuansa nostalgia tetap bekerja efektif, dan emosi disajikan dalam skala besar. Secara visual dan ritme, serial ini masih tampil memukau dari menit ke menit.
Strategi rilis bertahap justru menjadi bumerang. Jeda waktu antarepisode memberi ruang bagi penonton untuk berpikir lebih kritis. Ketika logika mulai diterapkan, berbagai kejanggalan muncul.
Baca Juga : Wisatawan Diminta Tak Panik Pasca Video Diduga Buaya Tampak di Pantai Watu Leter Viral
Kecerdasan karakter berubah-ubah sesuai kebutuhan cerita. Banyak tokoh terasa tidak lagi memiliki fungsi. Para pemeran muda kini terlihat jauh lebih dewasa, dan absennya peran Winona Ryder dari garis depan cerita terasa sulit dimaafkan.
Berbeda dengan serial besar lain yang menyederhanakan cerita menjelang akhir, Stranger Things justru tetap mempertahankan kompleksitasnya. Padahal, masih banyak tugas yang harus diselesaikan di episode pamungkas, seperti Vecna harus dikalahkan, para korban diselamatkan, konspirasi ilmuwan diakhiri, dan dunia diselamatkan.
Belum lagi, serial ini dituntut memberikan penutup emosional yang memuaskan bagi belasan karakter sekaligus.
Dengan beban cerita sebesar itu, sulit membayangkan bagaimana semua benang bisa dirapikan dalam satu episode terakhir. Namun, Stranger Things sudah beberapa kali membuktikan kemampuannya melampaui ekspektasi.
Meski ada kekurangan, Season 5 Vol. 2 tetap menunjukkan mengapa serial ini menjadi menjadi sorotan dunia. Ceritanya mungkin semakin rumit, tetapi daya hiburnya masih terasa kuat.
Apakah episode final nanti mampu menutup kisah Hawkins dengan memuaskan? Jawabannya tinggal menunggu waktu. Seperti judulnya, hal-hal yang lebih aneh pernah terjadi.
