Proyek Drainase Suhat Kurang 20 Persen, Kebut Pekerjaan Demi Atasi Genangan
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
08 - Dec - 2025, 06:53
JATIMTIMES - Pembangunan drainase di kawasan Soekarno Hatta Kota Malang (Suhat) memasuki tahap krusial. Proyek strategis milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu kini tinggal menyisakan sekitar 20 persen pekerjaan dan tengah dikebut agar segera tuntas.
Humas Tim Teknis Eksternal DPU SDA Jawa Timur, Bagus Akbar menjelaskan bahwa panjang total drainase mencapai 1.300 meter. Dari jumlah tersebut, 1.040 meter sudah rampung dibangun.
Baca Juga : Puguh DPRD Jatim Ajak Siswa SMK Melek Politik: Gen Z Penentu Masa Depan Demokrasi
“Yang sedang kami percepat adalah pemasangan boks culvert pada bagian yang belum dikerjakan. Sekarang tersisa sekitar 260 meter atau 20 persen dari total penegerjaan,” kata Bagus, Senin (8/12/2025).
Selain pemasangan boks culvert, tim juga mulai membuat inlet sebagai jalur masuknya limpasan air ke dalam saluran, serta outlet yang akan mengalirkan air ke Sungai Brantas. Bagus menegaskan outlet tersebut didesain berbentuk terjunan agar aliran air tidak merusak struktur Jembatan Suhat.
"Selama proses konstruksi, pekerjaan sempat mengalami kendala. Selain berdampak pada kepadatan lalu lintas, empat hari lalu ditemukan bagian drainase yang ambles," ungkapnya.
Ia menduga kondisi itu dipicu curah hujan tinggi. Namun, Bagus memastikan kerusakan tersebut langsung ditangani oleh DPU SDA Jatim. Demi mempercepat penyelesaian sekaligus meminimalisasi gangguan arus lalu lintas, jumlah pekerja kini ditambah.
"Pengerjaan dilakukan setiap hari dengan melibatkan tiga tim," jelas Bagus.
Untuk mendukung kelancaran pekerjaan, DPU SDA Jatim juga menggandeng Dishub Kota Malang dan Polresta Malang Kota. Salah satu langkah yang diterapkan adalah pemberlakuan contra flow setiap hari, yang sebelumnya hanya dilakukan Senin hingga Kamis.
Baca Juga : Akademisi UB Soal Banjir Malang: Ledakan Penduduk dan Hilangnya Resapan Air
Selain fokus pada konstruksi drainase, koordinasi juga dilakukan dengan DPUPRPKP Kota Malang mengenai rencana penataan pedestrian. Namun rencana tersebut baru dapat direalisasikan pada 2026. "Kami masih menyusun rencana penataan pedestrian. Untuk sementara pedestrian akan menggunakan rabat beton," terangnya.
DPU SDA Jatim turut bekerja sama dengan DLH Kota Malang untuk menjaga kebersihan selama proyek berlangsung. Pembersihan dilakukan dengan penyemprotan rutin menggunakan water tank.
"Penyemprotan rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang publik di tengah pengerjaan proyek. Dengan begitu, para pejalan kaki yang lewat tetap nyaman," ujarnya.
