Niat Lihat Keributan Depan Rumahnya, Warga Klayatan Gang 2 Dikeroyok dan Ditusuk Pemuda Mabuk
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
08 - Dec - 2025, 01:26
JATIMTIMES - Aksi pengeroyokan disertai penusukan terjadi di kawasan Jalan Klayatan Gang 2, Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Peristiwa yang berlangsung pada Sabtu (6/12/2025) malam sekitar pukul 22.30 WIB itu menimpa seorang warga berinisial BF, yang diduga kuat menjadi korban salah sasaran akibat pelaku dalam kondisi mabuk.
Kanit Reskrim Polsek Sukun, AKP Wardi Waluyo, menjelaskan peristiwa bermula dari keributan antara dua kelompok di depan rumah korban. Mendengar ada keributan, korban keluar rumah untuk memastikan.
Baca Juga : Polisi Gerak Cepat Tindak Laporan Warga, 137 Botol Arak Disita dari Rumah Warga Panji Situbondo
“Berawal dari ada keributan di depan rumah TKP itu, keributan dua kelompok, kemudian yang punya rumah keluar tapi sudah reda. Dan ketika korban ini keluar ada di depan pagar, datang kelompok yang satu ini, langsung melakukan pengeroyokan, langsung mukul,” ujar Wardi, Senin (8/12/2025).
Menurutnya, korban yang keluar rumah hanya ingin melihat situasi setelah keributan mereda. Namun saat berada sendirian di depan pagar, kelompok lain yang terlibat cekcok tiba-tiba datang dan langsung menganiaya.
“Ini langsung melakukan penganiayaan, tapi tidak diketahui siapa yang berhasil melakukan penusukan kepada korban, tusuk punggungnya ya, punggung sebelah kanan, sama pinggang kiri, dengan pisau dapur,” lanjutnya.
Wardi menyebut pisau dapur yang digunakan pelaku merupakan pisau tipis dan mudah patah. Hal itu terbukti dari bagian bilah pisau yang ditemukan patah di lokasi.
Ayah korban yang mengetahui kejadian berusaha melerai dan berhasil mengamankan salah satu terduga pelaku. Sementara korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Polisi kemudian melakukan pengembangan selama 24 jam setelah kejadian. Berdasarkan keterangan terduga pelaku yang ditangkap, polisi mengantongi alamat tiga orang yang diduga terlibat, masing-masing berinisial RRI, HNP, dan DDS. Namun dua di antaranya yakni RRI dan HNP tidak ditemukan di rumah.
Baca Juga : Jepang Tolak Pemakaman Muslim, Komentar Politisi Picu Amarah Publik
“Yang satu ada, yang dua enggak ketemu. Kemudian minggu kemarin kami warning kepada keluarganya untuk menyerahkan baik-baik, karena penyelidikan dan penyidikan terus berlanjut,” terang Wardi.
Meski ada upaya konsolidasi keluarga, pihak kepolisian memastikan proses hukum tetap berjalan profesional. Jika alat bukti terpenuhi, penangkapan dan penahanan akan segera dilakukan.
Terkait dugaan salah sasaran, Wardi mengungkapkan indikasi kuat ke arah itu. Karena kondisi orang yang membuat keributan dalam keadaan mabuk berat. “Nah itu bisa jadi salah sasaran, karena ini kondisinya mabuk, salah sasaran kayaknya. Karena mereka yang bertengkar itu bukan korban,” tukas Wardi.
