Lewat Mbois Berkelas Cup Gantangan Satu Titik Diaktivasi dan Jadi Magnet Wisata Baru di Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Dede Nana
07 - Dec - 2025, 12:47
JATIMTIMES - Setelah dua tahun lebih tidak terdengar aktivitas, Wisata Gantangan Malang Satu Titik (Gantangan Lowokdoro) akhirnya kembali ramai. Reaktivasi arena yang sempat ditutup sejak 2023 itu ditandai dengan gelaran lomba burung “Mbois Berkelas Cup”, Sabtu (7/12).
Puluhan burung berkicau dari berbagai jenis turun bertanding, menjadi sinyal bahwa destinasi ini siap beroperasi lagi. Tentu hal tersebut juga semakin menegaskan bahwa Kota Malang memiliki banyak daya tarik wisata termasuk bagi penghobi burung berkicau atau akrab disebut kicau mania.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Pelatih, IPSI Magetan Gelar TOT Sambut Bupati Cup
Penutupan sebelumnya dilakukan untuk memberi ruang bagi penataan kawasan. Mulai dari perbaikan paddock, area parkir, hingga fasilitas dasar seperti toilet.
"Ini adalah momentum pembuka kembali. Lomba burung menjadi penanda bahwa gantangan resmi aktif,” ujar Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi.
Pendaftaran peserta dibuka dua minggu sebelum pelaksanaan. Panitia menyediakan enam kelas, mulai dari kelas Wali Kota, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, Sekda, hingga kelas destinasi wisata dan ekonomi kreatif. Biaya tiket dibanderol Rp 35 ribu hingga Rp 200 ribu, menyesuaikan tingkat kompetisi.
Total 43 burung berlaga di dua arena: 25 burung di gantangan A dan 18 burung di gantangan B. Ragamnya pun cukup lengkap. Mulai cucak hijau, murai batu, anis merah, kenari, cendet, kacer hingga berbagai jenis lainnya.
Selain tensi persaingan yang memantik euforia kicau mania, panitia juga menyiapkan doorprize menarik. Mulai dari sepeda listrik, sangkar eksklusif, hingga uang pemeliharaan. Antusias masyarakat atas lomba tersebut ternyata sangat tinggi. Nampak dari ratusan kicau mania yang memadati area gantangan sedari pagi.
"Mulai sekarang, gantangan bisa digunakan secara rutin. Tarif sewanya Rp 425 ribu per hari sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2023,” imbuh Baihaqi.
Baca Juga : Wali Kota Mas Ibin Resmi Menutup Koi Festival 2025: Kota Blitar Mantapkan Diri sebagai Ibukota Koi Nasional
Ia menekankan, keberadaan Gantangan Lowokdoro bukan sekadar ruang bagi pecinta burung, tetapi juga elemen penting dalam penguatan destinasi wisata kota. Lomba-lomba yang digelar secara berkala berpotensi mendatangkan peserta dari luar daerah.
“Biasanya burung harus diistirahatkan satu sampai dua hari sebelum tampil, sehingga peserta cenderung menginap. Mereka pasti butuh hotel, kuliner, dan belanja. Dari situ, ekonomi warga ikut bergerak,” jelasnya.
Dengan kembali dibukanya Gantangan Lowokdoro, pemerintah berharap muncul efek domino. Aktivitas wisata bertambah, komunitas kicau mendapatkan ruang, dan UMKM di sekitar lokasi ikut merasakan manfaatnya.
"Semua bergerak, dan perputaran ekonomi bisa terbentuk dari sana,” pungkasnya.
