Pendidikan Profesi Guru Masuk Program Prioritas, Mendikdasmen: Tahun Depan Tambah Kuota Jadi 808 Ribu

Reporter

Prasetyo Lanang

Editor

A Yahya

09 - Oct - 2025, 04:20

Mendikdasmen Abdul Mu'ti saa kunjungan ke SDK Sang Timur Kota Batu, Kamis (9/10/2025).(Foto: Prasetyo Lanang/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Perluasan Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi salah satu program prioritas pemerintah tahun depan. Setelah sempat dipotong, kuota PPG Bakal kembali seperti semula dan dimungkinkan ada penambahan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat kunjungan ke Sekolah Dasar Katolik (SDK) Sang Timur Kota Batu, Kamis (9/10/2025). Hal ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan tenaga kependidikan. "Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga kami tingkatkan dari 500 ribu kuota menjadi 808 ribu guru," tegasnya.

Baca Juga : Kunjungi SDK Sang Timur, Mendikdasmen Motivasi Siswa untuk Ikut Majukan Pertanian Kota Batu

Peningkatan kompetensi juga turut dilakukan melalui pelatihan koding dan kecerdasan artifisial (KKA) dan pembelajaran mendalam (PM). Mu’ti menilai majunya sistem pendidikan harus dibarengi dengan kualitas SDM yang unggul.

Program itu masuk dalam lima program prioritas yang dipaparkan untuk memajukan kualitas pendidikan. Di antaranya, mengenai peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran. Mu'ti berjanji akan merenovasi 16.111 satuan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Batu.

Dirinya juga membeberkan akan mendistribusikan interactive flat panel atau papan tulis pintar pada 8 ribu satuan pendidikan. "Arah digitalisasi pendidikan juga terus dikuatkan," tambahnya.

Baca Juga : Pemkot Kediri Gencarkan Edukasi Gizi Seimbang lewat Program B2SA Goes to School

Tahun ini, Mu’ti mengaku sudah mengalokasikan beasiswa tersebut kepada 12.500 guru. Sementara tahun depan akan meningkat menjadi 150.000 guru. Masing-masing akan mendapatkan beasiswa berupa cover uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp 3 juta per semester. "Untuk guru, kami siapkan program peningkatan kualitas. Salah satunya menambah kuota beasiswa untuk guru yang belum sarjana,” ungkap Mu'ti.