Dinkes Kota Malang Gencarkan Imunisasi Kejar untuk Cegah Campak
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
10 - Sep - 2025, 07:09
JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memperkuat langkah pencegahan penyakit campak dengan melakukan imunisasi kejar di sejumlah wilayah. Program ini menyasar anak-anak yang belum menerima vaksin lengkap, terutama di daerah dengan riwayat kasus.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk menutup celah kekebalan anak dari serangan virus campak. Melalui pendekatan langsung ke masyarakat, pihaknya mengumpulkan keluarga, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat setempat untuk mendorong partisipasi imunisasi.
Baca Juga : Hingga 11 September 2025, Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya Kategori Mahasiswa Diperpanjang
“Kalau ditemukan anak yang vaksinasinya bolong, langsung kita lengkapi. Di Bumiayu dan Arjowinangun, kami kumpulkan warga agar bisa bersama-sama melengkapi imunisasi,” terang Husnul.
Selain imunisasi kejar, Dinkes Kota Malang juga menyiapkan Outbreak Response Immunization (ORI) berupa vaksinasi campak serentak bagi anak usia 1-2 tahun. Namun, pelaksanaannya menunggu persetujuan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
“ORI menjadi langkah pencegahan yang efektif. Tetapi, prioritas pelaksanaannya ada di daerah dengan kasus lebih tinggi, seperti Pamekasan. Meski begitu, vaksinasi serentak tetap kami jalankan di titik yang sudah terdeteksi kasus,” tuturnya.
Husnul menambahkan, faktor daya tahan tubuh anak dan mobilitas tinggi menjadi pemicu penyebaran campak. Karena itu, edukasi kepada masyarakat disertai imunisasi lengkap dianggap sebagai kunci utama menekan risiko penularan.
“Campak menular lewat saluran pernapasan maupun benda yang terkontaminasi. Maka, imunisasi harus benar-benar tuntas,” imbuh Husnul.
Baca Juga : 22 Ribu Guru Ngaji di Jember, Mulai Hari Ini Terima Honorarium
Meski terdapat beberapa kasus pada awal September lalu, Dinkes Kota Malang memastikan kondisinya masih terkendali. Hingga kini, belum ada penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk wilayah Kota Malang.
Informasi didapat JatimTIMES, ada sebanyak lima kasus yang ditemukan di Kecamatan Kedungkandang. Kasus tersebut terdeteksi di Kelurahan Bumiayu dan Kelurahan Arjowinangun, pada awal September lalu.